Masa jabatan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, akan berakhir pada Mei 2023.
Suaraindo.id – Presiden Indonesia Joko Widodo memutuskan kembali mengajukan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia. Hal itu disampaikan pada Kamis, 23 Februari 2023.
Iklan
Jokowi beralasan Gubernur petahana Bank Indonesia itu punya pengalaman yang luas. Ia menyatakan dalam gejolak global saat ini, tidak bisa mengambil keputusan yang berrisiko pada jabatan yang memegang otoritas moneter.
DPR mengatakan pada Rabu pekan ini telah menerima surat berisi pencalonan gubernur bank sentral dari presiden itu. Masa jabatan Perry akan berakhir pada 23 Mei 2023 dan parlemen memiliki waktu satu bulan untuk mempertimbangkan pencalonan dan dapat menolaknya.
Radhika Rao, seorang ekonom di Bank DBS, mengatakan keputusan untuk memilih Warjiyo baik untuk stabilitas dan kontinuitas kebijakan. “Untuk saat ini, suku bunga acuan kemungkinan tidak akan dinaikkan pada bulan Maret. Sementara volatilitas rupiah yang tidak terduga kemungkinan akan diatasi dengan upaya intervensi,” katanya.
Pekan lalu, Perry menilai suku bunga acuan tidak perlu dinaikkan lagi setelah Bank Indonesia sempat menaikannya beberapa kali dengan total 225 basis poin (2,25 persen) sejak Agustus. Penilaian Perry itu disampaikan sementara bank-bank sentral utama, termasuk Bank Sentral Amerika, melanjutkan pengetatan moneter masing-masing.
Link Back URL Partner Jokowi Ajukan Perry Warjiyo Jadi Gubernur Bank Indonesia Lagi