Usai Gempa, BPBD Minta Warga Sukabumi Periksa Kondisi Bangunan

SukabumiUpdate.com
2023-02-03 15:20:46
Gempa

Gempa berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Sukabumi pada Kamis malam kemarin. BMKG menduga gempa dipicu Sesar Cimandiri.

SUKABUMIUPDATE.com - Wilayah Sukabumi, khususnya kawasan pesisir selatan, kembali diguncang gempa kuat pada Kamis, 2 Februari 2023 pukul 19:45:55 WIB. BPBD Kabupaten Sukabumi meminta warga melakukan cek struktur bangunan pasca gempa.

Menurut hasil analisis BMKG, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,4 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 7.28 LS dan 106.14 BT ini berada di laut. Gempa berjarak 40 km Barat Daya Bayah, Banten atau selatan Palabuhanratu, bahkan lebih dekat ke wilayah pesisir Surade dan Ciracap Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 25 km.

Kabid mitigasi gempa bumi dan tsunami BMKG, Daryono, menduga gempa dipicu oleh sesar lokal yang berada di laut Palabuhanratu hingga Bayar. Dugaan ini memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa. “Jenis gempa bumi dangkal yang diduga dipicu aktivitas Sesar Cimandiri yang menerus ke laut (Samudra Hindia),” ucap Daryono kepada awak media, Kamis malam, 2 Februari 2023.

Dugaan ini juga berdasarkan pada wilayah yang dilaporkan merasakan guncangan (Shakemap) kuat, yaitu Bayah dan Malingping (Banten) serta Ciracap dan Surade (Kabupaten Sukabumi dengan skala intensitas hingga III MMI. Analoginya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Gempa juga dirasakan di Palabuahnratu, Sukabumi, Cianjur, Cipanas, dan Lebak dengan Skala Intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Sesar Cimandiri, menurut studi BMKG, merupakan satu dari enam struktur regional yang masih aktif di Jawa Barat. Selain Cimandiri, masih ada lima sesar lain di Jawa Barat, yakni Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik, dan Sesar Lembang.

BMKG menyebut Sesar Cimandiri yang tertua di Jabar jika dibandingkan dengan lima sesar lainnya. Patahan aktif pemicu gempa bumi ini membentang dari laut Palabuhanratu, Cibuntu Simpenan, Baros, Nyalindung, Cibeber hingga Bandung Barat.

Ihwal gempa ini, Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Saputra melalui Manajer Pusdalops Daeng Sutisna minta warga tidak bosan melakukan pengecekan struktur bangunan, baik tempat tingkat maupun fasilitas lainnya.

“Jika ditemukan kerusakan struktur, retak struktur dan lainnya. BPBD menghimbau untuk secepatnya diperbaiki atau mengungsi dulu ke lokasi yang aman,” ucap Daeng kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 3 Februari 2023.

Menurut Daeng, dalam mitigasi bencana khususnya gempa bumi, struktur bangunan menjadi penting, apalagi Kabupaten Sukabumi dilintasi sejumlah sesar aktif pemicu gempa. “Kita tahu gempa bumi tidak melukai apalagi membunuh. Korban luka dari gempa biasanya akibat reruntuhan bangunan dan faktor lainnya,” lanjut Daeng.

Sejauh ini BPBD masih memantau dampak dari gempa bumi magnitudo 4,4. “Alhamdulilah sejauh ini tidak ada laporan dampak kerusakan. Gempa tersebut memang dirasakan oleh sejumlah warga di pesisir,” kata dia.

BPBD, lanjut Daeng, juga mengingatkan warga untuk tetap waspada dan selalu melakukan aksi tanggap cepat saat bencana gempa terjadi. Aksi cepat tanggap tersebut seperti cepat keluar dari bangunan dan lainnya.

SUKABUMIUPDATE.COM


Link Back URL Partner Usai Gempa, BPBD Minta Warga Sukabumi Periksa Kondisi Bangunan



Berita Menarik Lainnya