Muncul 61 Kasus Demam Berdarah Dengue di Boyolali, Ada 2 Orang Meninggal

JoglosemarNews.com
2023-02-02 14:45:09
Fogging atau pengasapan

Sepanjang Januari 2023, kasus Demam Berdarah Dengue di Boyolali mengalami kenaikan.

JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Boyolali, Jawa Tengah perlu diwaspadai. Selama Januari 2023 sudah ada 61 kasus dari total 136 laporan. Bahkan, dua orang meninggal akibat penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, menyebutkan data hingga 1 Februari 2023 sudah ada 136 laporan yang masuk. Namun, kata dia, tidak semuanya didiagnosa DBD.

“Rinciannya, 61 kasus DBD, 64 kasus demam dengue (DD), 8 kasus demam sock syndrome, dan dua kasus dengan diagnosa lain. Sebulan ini, ada dua kasus kematian di Andong dan Boyolali Kota,” kata dia, Rabu, 1 Februari 2023.

Ia menjelaskan tren DBD mengalami kenaikan sejak minggu pertama hingga minggu ketiga pada 2023. Selama kurun tiga minggu, kasus DBD cenderung bertahan di posisi yang cukup tinggi. Lalu pada minggu keempat memasuki minggu kelima mulai ada penurunan kasus.

“Minggu pertama 10 kasus DBD, lalu naik minggu kedua tembus 20 kasus. Turun pada minggu ketiga dengan 19 kasus dan minggu keempat dengan 18 kasus,” ujarnya.

Namun demikian, ada beberapa Puskesmas dengan zero kasus DBD dan demam sock syndrome, seperti Puskesmas Selo, Musuk, Banyudono II, Klego I dan II, Wonosegoro, Gladagsari dan Tamansari. Kemudian, kasus demam sock syndrome ditemukan di Puskesmas Boyolali I dan Andong dengan masing-masing satu kasus.

Kasus DBD tertinggi ditemukan di Karanggede dengan 15 kasus. Lalu Andong ada tujuh kasus, Juwangi, Nogosari, dan Boyolali I masing-masing lima kasus. Lalu Teras, Sambi dan Kemusu masing-masing empat kasus.

“Lalu Mojosongo, Sawit, Ngemplak, Simo masing-masing tiga kasus. Sisanya, Cepogo, Banyudono I dan Wonosamudro dua kasus. Sedangkan Ampel dan Boyolali II satu kasus,” katanya.

Tercatat sepanjang 2022 ada 297 kasus DBD dengan empat kasus kematian. Rinciannya, Januari ada 41 kasus, Februari 20 kasus, Maret 21 kasus, April 25 kasus, Mei 18 kasus, Juni 23 kasus. Lalu Juli 25 kasus, Agustus 22 kasus, September 27 kasus, Oktober 23 kasus, November 27 kasus dan Desember 25 kasus. “Lalu melonjak pada awal tahun 2023 dengan 61 kasus,” ungkapnya.

Setahun sebelumnya atau pada 2021, terdapat 207 kasus DBD dengan lima kasus kematian. Temuan kasus terbesar di Kecamatan Ngemplak dan Juwangi dengan masing-masing 24 kasus dan Kecamatan Nogosari 23 kasus.

JOGLOSEMARNEWS.COM



Link Back URL Partner Muncul 61 Kasus Demam Berdarah Dengue di Boyolali, Ada 2 Orang Meninggal


#

Berita Menarik Lainnya