"Kelahiran tersebut menambah jumlah anak badak Jawa pada tahun ini, setelah pada periode awal tahun ini juga terekam anak badak jawa yang baru lahir," kata Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Sabtu (17/12/2022).
Menteri Siti kemudian memberi nama “LordZac” kepada salah satu anak badak yang berkelamin jantan.
Meskipun badak jawa dapat berkembang biak, bukan berarti habitat dan individu badak Jawa aman dari berbagai gangguan. Aktivitas perburuan, predator (ajag/anjing hutan), penyakit, kemungkinan inbreeding, dan bencana alam menghadang di depan kita yang mengancam keberadaan dan kelestarian badak Jawa.
"Kita dan semua pihak yang membantu dalam upaya pelestarian badak Jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi."
Monitoring badak jawa merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam rangka upaya mendapatkan data time series salah satu spesies kunci yang dimiliki TNUK, selain owa jawa (Hylobates moloch) dan banteng jawa (Bos javanicus).
**