Selama ini pembahasan sistem informasi danau hanya dilihat dari sisi teknisnya saja. Padahal, sistem informasi danau dapat ditinjau dari sisi sosial humaniora.
Darilaut – Selama ini pembahasan sistem informasi danau hanya dilihat dari sisi teknisnya saja. Padahal, sistem informasi danau dapat ditinjau dari sisi sosial humaniora.
Menurut Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air-Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hidayat, penyusunan sistem informasi danau dan perairan darat merupakan salah satu kegiatan di rumah program manajemen sumber daya air dan danau prioritas.
Iklan
Saat membuka kegiatan Seri Webinar Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, yang berlangsung secara virtual, pada Kamis (16/12), Hidayat, mengatakan pengembangan sistem informasi danau bertujuan untuk membantu pemerintah mengevaluasi, memonitor program-program atau kegiatan restorasi, khususnya danau prioritas di Indonesia.
Kegiatan ini dengan tema “Quo Vadis Pengembangan Sistem Informasi Danau dan Perairan Darat dalam Tinjauan Sosial Humaniora.”
Postdoctoral Kelompok Riset Hidrologi dan Tata Kelola Sumber Daya Perairan Darat Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, Nur Laila Meilani, mengatakan, digitalisasi tidak dapat dibendung dan terelakan lagi.
Namun dalam kacamata sosiologi hal ini menjadi pertanyaan bersama apakah sebetulnya masyarakat sekarang ini memang sudah betul-betul online?
Mengingat masih ada persinggungan antara kehidupan yang offline dengan online, sehingga dapat dikatakan struktur masyarakat sekarang ini tinggi dalam aktivitas online, tapi masih ada dalam dunia offline itu sendiri.
Akhirnya ketika kita akan merespon digitalisasi dalam lembaga atau institusi belum sepenuhnya bergerak dalam praktik organisasi yang full online, karena masih adanya persinggungan tersebut.
Eksistensi dan aksesibilitas data dan informasi menjadi pertanyaan fundamental dalam rangka pengembangan sistem informasi.
Seperti ketersediaan data, kemudahan dalam mengaksesnya serta kualitas data dalam proses digitalisasi hingga memanifestasikan sistem informasi itu sendiri.
Dalam alur pengembangan sistem informasi tersebut, Nur Laila menganologikan keilmuan sosial humaniora berada dalam satu buku dan chapter yang sama dengan kajian keilmuan lainnya.
Menurut Nur Laila kolaborasi itu menjadi suatu kata kunci untuk mendiseminasikan sistem informasi ini dan memposisikan sosial humaniora berada di dalam kerangka yang lebih besar di dalam pengembangannya.
Era digital membawa konsekuensi reframing tata kelola sistem pemerintahan itu sendiri, walaupun digitalisasi tidak terbendung, tapi manusia tetap menjadi core dari setiap utilisasi dan respon atas digitalisasi tersebut, termasuk dalam pengembangan sistem informasi danau.
Melalui pemahaman tersebut, terdapat tiga kata kunci yang saling berkaitan: Kepemimpinan, Teknologi dan Society (individu, kelompok, komunitas).
Ketiganya dapat dipahami sebagai satu himpunan yang saling terkait satu sama lain, di mana kebijakan publik, kapital masyarakat serta data menjadi manifestasi dari keterkaitan antara ketiga aspek tersebut.
**
Link Back URL Partner Sistem Informasi Danau Dari Sisi Sosial Humaniora