Gempa darat magnitudo 6,4 yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12) akibat aktivitas penunjaman (subduksi).
Darilaut – Gempa darat magnitudo 6,4 yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12) akibat aktivitas penunjaman (subduksi).
Hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sabtu, aktivitas ini juga disebut gempa bumi intraslab.
Iklan
Hal ini berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman. Gempa yang terjadi pada pukul 16.49 WIB tersebut berada di kedalaman 118 km, koordinat 7.51 LS – 107.52 BT. Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada wilayah pesisir selatan Kabupaten Garut.
Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.
Menurut Pusat Vulkanologi wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api.
Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.
Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Selain itu, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Garut dan Cianjur pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity), Tasikmalaya, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung dirasakan pada skala III MMI.
Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah.
Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Data Badan Geologi wilayah pantai selatan Garut dan Cianjur tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.
Pusat Vulkanologi merekomendasikan bangunan di Kabupaten Garut dan Cianjur harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi.
Oleh karena wilayah Kabupaten Garut dan Cianjur tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
Menurut Pusat Vulkanologi kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
**
Link Back URL Partner Gempa Darat Garut Karena Aktivitas Penunjaman