Para penulis laporan, yang merupakan pakar subsidi terkemuka, mengatakan sebagian besar dari $1,8 triliun itu dapat digunakan kembali untuk mendukung kebijakan yang bermanfaat bagi alam dan transisi ke nol bersih. Apalagi di tengah meningkatnya perpecahan politik tentang biaya dekarbonisasi ekonomi global.
Laporan tersebut menyerukan agar pemerintah menyetujui target untuk menghapus subsidi yang berbahaya bagi lingkungan pada akhir dekade ini pada pertemuan COP15 tentang keanekaragaman hayati di Tiongkok pada pertengahan 2022.
Christiana Figueres, mantan ketua konversi perubahan iklim PBB, menyambut baik penelitian tersebut. Dia mengatakan subsidi menciptakan risiko besar bagi bisnis yang menerimanya.
“Saat ini alam kita menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan, dan kita tidak pernah hidup di planet dengan keanekaragaman hayati yang begitu sedikit,” kata Figueres dalam keteranga tertulis, Kamis, 17 Februari 2022.
“Saat ini kita juga masih belum memenuhi target pendanaan iklim Perjanjian paris sebesar $100 miliar per tahun. Subsidi yang merugikan harus diarahkan untuk melindungi iklim dan alam, ketimbang membiayai kepunahan kita sendiri,” kata Figueres.
Laporan tersebut merinci jumlah subsidi yang diterima oleh bisnis termasuk industri bahan bakar fosil sebesar $640 miliar. Sektor pertanian menerima $520 miliar, air $350 miliar, dan kehutanan $155 miliar. Tidak ada estimasi angka untuk pertambangan, yang diyakini menyebabkan kerusakan ekosistem hingga miliar dolar per tahun.
Elizabeth Mrema, sekretaris eksekutif Konvensi Keanekaragaman Hayati Biologi menyebut laporan tersebut penting untuk mendorong adanya transformasi dalam menyediakan insentif dan subsidi bagi kerusakan biodiversitas pada abad ini.
“Tindakan transformatif pada insentif dan subdisi yang berbahaya bagi keanekaragaman hayati akan menentukan bagaimana kita mencegah hilangnya biodiversitas. Saya sangat yakin laporan tepat waktu ini akan membantu menghasilkan momentum politik yang diperlukan dan berkontribusi pada kerangka global,” kata Mrema.
Laporan tersebut juga menyorot bagaimana pengalihan, penggunaan kembali, atau penghapusan subsidi dapat membuat kontribusi penting untuk membuka $711 miliar yang diperlukan setiap tahun untuk menghentikan dan membalikkan kerugian alam pada 2030 serta biaya untuk mencapai emisi nol bersih.
betahita.id