

Metro Merauke – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boven Digoel, Papua menyebut ada 2500 yang berpotensi belum masuk daftar pemilih tetap (DPT). Padahal, mereka mengantongi KTP elektronik.
Masih adanya ribuan orang yang belum masuk DPT justru menimbulkan kecurigaan Bawaslu Provinsi Papua. Mengingat penetapan DPT Pemilu 2019 secara nasional telah dilakukan jauh-jauh hari.
BACA JUGA: Ratusan Warga Kampung Waninggap Nanggo Belum Miliki KTP
Dikatakan Ketua Divisi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu, Jamaludin Lado Rua, demi menepis kecurigaan adanya data fiktif, Bawaslu merasa perlu mendapatkan data valid identitas ribuan orang dimaksud.
“KPU menyebut ada 2500 orang belum terdaftar di DPT. Lalu, kemarin-kemarin kemana saja,” ujarnya kepada wartawan di Merauke, Rabu (20/2).
BACA JUGA: Antisipasi KLB, Dinkes Puncak Perluas Cakupan Imunisasi
Terhadap mermasalahan ini, kata Jamaludin, pihaknya perlu berhati-hati. Dikhawatirkan ada pihak yang tak bertanggung jawab dengan sengaja memasukan data fiktif untuk kepentingan Pemilu.
“Sudah tidak ada lagi ruang untuk memasukan ke DPT, kita khawatir 2500 itu fiktif. Untuk pastinya, Bawaslu lagi minta ke KPU mana data validnya,” tukasnya. (Nuryani)