

SUKABUMIUPDATE.com - Menjadi salah satu korban tercebur ke sungai akibat putusnya sling penyangga jembatan gantung Cibeureum Kabupaten Sukabumi, Aldi merasa trauma untuk kembali melintasi jembatan tersebut.
Remaja berusia dua belas tahun asal Kampung Cibuluh, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi itu menjelaskan, sebelum jembatan tersebut putus, ia bersama rekan-rekannya dalam perjalanan pulang usai menghadiri sebuah acara pengajian di Kampung Bojongkerta, Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Senin (24/8/2020) sekira pukul 01.00 WIB.
BACA JUGA: Adrian, Korban Jembatan Putus di Sukabumi Ini Harus Pasang Kawat Penyangga Rahang
"Saya melewati jembatan itu bareng-bareng. Kemudian pas posisi saya lagi di tengah badan jembatan, "Jepreett", suara besi putus, saya langsung jatuh dan terlempar ke sungai yang cukup dalam," tutur Aldi kepada sukabumiupate.com, Kamis (27/8/2020).
Masih kata Aldi, ia mengaku tidak terlalu mengetahui kondisi rekannya yang lain. Sebab, kondisi di sekitar jembatan tidak ada penerangan sama sekali alias gelap.
"Pas kejadian jatuh itu rekan-rekan yang lainnya saya gak tau posisinya bagaimana karena kondisi gelap. Di kira saya, teman-teman jatuhnya ke pinggir tidak langsung ke sungai, gak tau awalnya kalau Adrian akan lebih parah dari saya," katanya sambil memengang tangan sebelah kiri.
BACA JUGA: Pasca Kejadian Jembatan Gantung Putus di Sukabumi, Dua Orang Luka Berat
Sementara itu, saat reporter sukabumiupdate.com menyambangi rumah Adrian (20 tahun) di kampung Cibuluh, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, tampak ia hanya bisa terbaring dengan kondisi bagian rahang diperban menutupi luka yang dideritanya.
"Dia belum bisa di ajak bicara, hanya berbaring kadang sesekali bangun karena jenuh mungkin, rahangnya bagian bawah dipasang kawat sebagai penyangga," kata ketua RW 04, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Sodik (60 tahun).